original styles
Vasque Shoes

Kamis, 15 Desember 2011

Sosialisasi Good Corporate Governance


Semenjak diluncurkan pada tahun 2007 an Good Corporate Governance hingga kini masih sedikit yang mengimplementasikannya. Karena budaya bersih masih di anggap sempalan atau nganeh nganehi. Namun lambat laun hal ini akan penting, mengapa GCG perlu karena persepsi dunia terhadap pelaksanaan berbisnis di Indonesia serta dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang menerapkan dengan baik dan sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Maka sosialisasi penerapan GCG terus menerus dilakukan, demikian ungkap Erry Firmansyah dalam acara sosialisasi di Semarang Jawa tengah baru baru ini. Dalam sosialisasi tersebut disampaikan beberapa pemahaman terhadap konsep GCG yang dibagi dalam empat kelompok. Kelompok pertama, merupakan sistem untuk mengarahkan bisnis perusahaan. Kelompok Kedua, Merupakan suatu mekanisme untuk melindungi investor minoritas terhadap tindakan pengambilalihan yang dapat dilakukan oleh pihak pihak yang mengendalikan perusahaan. Kelompok ketiga, terkait dengan proses dan struktur yang terdapat di dalam organisasi perusahaan. Kelompok keempat, terkait hubungan diantara berbagai partisipan dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan.

Kopi Jepara


Kopi Jepara yang tumbuh di lereng gunung Muria merupakan komoditi kopi yang mendapatkan perhatian di pasar internasional. Dengan adanya permintaan yang melebihi kouta, maka Asosiasi eksporti Kopi bersama Kadin Jateng ingin memenuhi suplai tersebut. Beberapa waktu yang lalu Kadin Jateng bersama Pemkab Jepara masing masing dihadiri Kukrit Suryowicaksono dan Hendro M menghadiri acara bertemakan Jepara Coffe Planting Day. Pada acara tersebut Kadin Jateng menyerahkan bibit kopi sebanyak 12.000 pohon untuk desa Plajan, Watuaji, Sumanding, papasan, Tanjung, Blingoh semuanya berlokasi di lereng Muria.

Rabu, 30 November 2011

Pameran Waralaba Di Purwokerto


Pameran Waralaba, Bisnis dan Peluang Usaha UMKM telah digelar di Purwokerto 25-27 Nopember lalu. Peserta terdiri kuliner, jasa cargo, kecantikan, komunikasi dan dilengkapi produk produk UMKM dari Banyumas. Pameran yang dibuka oleh asisten bidang ekonomi Pemkab Banyumas mengharapkan pelaku UMKM di Purwokerto dan sekitarnya dapat juga mewaralabakan usahanya. Pameran ini digelar di Purwokerto mengingat banyak potensi usaha di Banyumas dan sekitarnya untuk dikembangkan dan menawarkan peluang usaha kepada pemilik modal usaha yang ingin menginvestasikan uangnya untuk jenis usaha waralaba.

Jumat, 14 Oktober 2011

Kentang Impor Rambah Pasar Tradisional


Tidak hanya produk elektronik dan otomotif saja yang membanjiri pasar dalam negeri. Tetapi produk pertanian juga sudah mulai dirasakan. Kentang beku impor dari Cina dan Bangladesh beberapa bulan terakhir membanjiri pasar dalam negeri. Kentang dari Cina dan Bangladesh ini harganya Rp 2.500 - Rp 3000,- sedangkan kentang lokal dari dataran Dieng Jateng sebesar Rp 6.000 - Rp 7.000. " Kami rugi selama sebulan terakhir karena banjirnya kentang impor " ujar Mudasir ketua umum asosiasi petani kentang dataran tinggi Dieng. Komoditas tersebut tiap minggu masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tanjung Emas.

Senin, 18 Juli 2011

Jambore Batik Warna Alam


Baru baru ini telah diselenggarakan Jambore Batik Warna Alam Nusantara untuk kesekian kalinya di Pekalongan. Acara yang digagas Politeknik Posmanu ini diselenggarakan di areal rumah dinas Bakorwil III Pekalongan. Pada acara tersebut diselenggarakan pula sarasehan batik yang mendatangkan ketua paguyuban pecinta batik indonesia sekar jagad Ny. Suliantoro Soelaiman. Dari keterangan yang disampaikan esensi proses membatik secara tradisional tidak banyak mengalami perubahan sampai sekarang, dalam arti masih membutuhkan banyak tenaga kerja yang bekerja secara manual, tidak membutuhkan investasi besar maupun mekanisme canggih. Batik tidak mungkin diubah dengan diisi proses teknologi tinggi. Batik hanya bisa dibuat pada kain terbuat dari serat alami, katun dan sutera. Ancaman besar terhadap budaya batik pada saat ini adalah saingan dari kain printing atau sablon hasil pabrik dengan motif batik yang ongkos produksinya murah.

Kamis, 07 Juli 2011

Batik Dominasi Pameran UKM Jateng


Komoditas batik menjadi dominasi dalam berbagai pameran yang digelar di Semarang baru baru ini. Sebagai contoh pameran produk klaster unggulan Jateng yang digelar di DP Mall jalan Pemuda 6-10 Juli hampir semua wilayah kab menampilkan produk batik. Selain itu juga bersamaan yang diselenggarakan di Lawang Sewu sebagai cagar budaya juga diselenggarakan pameran bertajuk pameran kriya yang menampilkan produk produk dari 33 provinsi yang mengikuti. Dominasi juga dari produk batik. Sehingga usulan dari salah satu undangan dari Dirjen Perindustrian agar produk lain yang inovatif dapat pula dipamerkan. Pameran produk kriya telah dibuka oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono 5 Juli 2011 lalu.

Kamis, 23 Juni 2011

Bank Mandiri Serahkan CSR


Bank Mandiri melalui direktur institutional banking Abdul Rahman telah menyerahkan CSR kepada enam lembaga yaitu Kadin Jateng guna bantuan peningkatan kapasitas UMKM Jawa Tengah melalui bimbingan teknis dan pendampingan manajerial. Kepada RS Kariadi guna penataan lingkungan. Kodam Diponegoro guna pengembangan sarana olah raga. Bantuan pembangunan masjid Al Mukhlisin Semarang. Bantuan pondok pesantren Nida Al-Quran Temanggung. CSR ini diserahkan 24 Juni 2011 di gedung JDC jalan Imam Bonjol Semarang. Acara penyerahan dihadiri oleh Ketua Budi Santoso Fundation, Ketua Pertimbangan Kadin dan Walikota Semarang Soemarmo.

Jumat, 06 Mei 2011

Mengenali Pelanggan

Mengenali pelanggan adalah hal wajib diketahui oleh wirausahawan. Banyak para pelaku usaha yang baru memulai usahanya kurang memperhatikan customernya. Dari pelajaran kewirausahaan yang telah diperoleh mulai dari ide usaha hingga merealisasikan ide, mengenal pelanggan merupakan tips tersendiri bagi pemula. Mengenal pelanggan ini berkaitan dengan sistem atau cara pembayaran dari barang yang kita punya. Banyak macam perilaku pelanggan mulai dari yang tertib membayar cash, mengangsur, menggunakan tempo bahkan bisa barter. Cara pembayaran ini adalah mempengaruhi sirkulasi modal kita.

Selasa, 15 Maret 2011

Jateng 2011 Kembangkan PEL


Jawa Tengah pada tahun 2011 menargetkan seluruh kabupaten dan kota sudah melaksanakan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL). Di tahun 2006-2007 telah diselenggarakan pilot program PEL yaitu Jepara difasilitasi Bappenas, Solo secara mandiri, Klaten difasilitasi UNDP. Pengembangan ekonomi lokal Jawa Tengah ini merupakan upaya berkelanjutan kerjasama antara aktor aktor pembangunan memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal untuk membentuk kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pemerataan lapangan kerja daerah. arah strategi kebijakan PEL dari pendekatan tradisional yaitu pemerintah mendorong pengembangan melalui kebijakan dan insentif. Menjadi pendekatan baru yaitu pengembangan ekonomi melalui proses kolaborasi yang melibatkan pemerintah semua level, pelaku usaha, penunjang usaha, lembaga bantuan dan perguruan tinggi. PEL Jawa tengah dalam tahap awal masih memerlukan pengembangan. Umumnya masih diperlukan sosialisasi program PEL di daerah secara terus menerus karena informasi masih terbatas pada kader atau perwakilan daerah yang mengikuti acara PEL di provinsi, serta pergantian atau rotasi aparat pelaksana di daerah.

Minggu, 13 Februari 2011

Cor Logam Klaten

Kabupaten Klaten telah lama dikenal sebagai industri cor logam. Industri ini ada sejak jaman penjajahan Belanda. Ceper merupakan daerah dimana industri ini berada. Populasi penduduk kurang lebih 64 ribu orang atau kisaran 5% penduduk dari seluruh kabupaten Klaten. PDRB yang disumbangkan sektor ini cukup tinggi yaitu 11,23%. Laju pertumbuhan ekonomi 6,65% dan porsi sektor industri dalam ekonomi kecamatan 66%. Pada tahun 2005 tercatat 200 an unit industri dengan kapasitas terpasang 150.000 ton per tahun atau 45% kapasitas nasional. Kapasitas produksi tahunan sebesar 50.000 ton. Jenis produk seperti pompa, spare part, rem kereta api. Tenaga kerja yang terserap 4 ribu orang. Sebagian usaha adalah IKM. Ada dua jenis produk industri di Ceper yaitu jenis tradisional dan industri yang fokus local economic development. Jenis tradisional adalah cara produksi masih sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Porsi dalam pengecoran Ceper sebesar 65%. Sedang industri yang fokus pada local economic development adalah lebih modern dan ada pembagian tugas yang jelas. Mempunyai potensi berkembang dan tumbuh. Porsi dalam pengecoran Ceper sebesar 35%. Fokus dan pengembangan pada besi dan baja campuran. Dari analisis masalah saat ini adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pasar dengan produk yang berkualitas, diantarannya karena bahan baku yang terbatas, kontrol kualitas terbatas, kualitas produk tidak sesuai standar dan informasi pasar terbatas. Tindakan potensial yang dapat dilakukan adalah dukungan regulasi, kesiapan pekerja, koordinasi diantara stakeholders, dana riset dan pengembangan, informasi permintaan pasar dan integrasi proses produksi.

Senin, 31 Januari 2011

Digagas Asosiasi Klaster Indonesia

Di Jawa Tengah lebih dari 200 klaster usaha yang tersebar di 35 Kabupaten/kota se Jawa Tengah. Sementara sebanyak 30 klaster yang sedang dikembangkan oleh pemerintah provinsi. Sejak bergulirnya sistem manajemen klaster tahun 1998 hingga tahun 2011 ini perkembangan UMKM yang ada di klaster mengalami pelambatan dan belum ada keberanian untuk keluar seperti memamerkan produk unggulan wilayahnya. Untuk itu harus ada kekuatan agar klaster itu bisa bunyi atau berperan. Maka digagas dibentuk asosiasi klaster. Usulan nama asosiasi yang muncul adalah ICDA ( Indonesia Cluster Development Association ) tujuan asosiasi diantaranya adalah untuk memberikan masukan kebijakan dalam pengembangan UMKM dan meningkatkan posisi tawar klaster kepada pemerintah. Dari perwakilan klaster yang hadir menyepakati dibutuhkannya suatu wadah apapun bentuknya untuk menampung aspirasi aspirasi klaster dalam membangun UMKM dan produk unggulan daerahnya dalam memainkan peran dalam era global yang menembus tanpa batas. Diharapkan keanggotaan asosiasi ini terbuka kepada siapa saja yang peduli pada pengembangan usaha skala kecil dan menengah.