Kegiatan rutin atau budaya masyarakat Semarang menjelang
datangnya bulan Ramadhan dengan adanya prosesi dugderan apakah dapat menjadi
agenda rutin dan dapat menjadi daya tarik wisatawan dari luar Jawa Tengah?. Ini
yang menjadi pemikiran bersama terkait pencanangan program Visit Jateng 2013.
Perihal promosi wisata , siapa saja berhak menjual potensinya untuk
mendatangkan wisatawan agar berkunjung ke wilayahnya. Jawa Tengah dan Semarang
khususnya ternyata menjadi incaran promosi dari wilayah lain. Seperti contoh
Jakarta great sale, promosinya di tempat tempat pemasangan iklan di sudut sudut
kota nampak terpasang disana. Juga dari Negara lain seperti Malaysia memasang
baliho besar potensi wisatanya dan mengajak warga Semarang berkunjung kesana.
Inilah persaingan yang terjadi. Dimana pemerintah provinsi mencanangkan program
visit Jateng, dilain pihak dijadikan tempat promosi dari wilayah lain. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri , menurut kajian
terkait efektifitas dalam promosi diketahui bahwa media promosi melalui
surat kabar menempati 44,44%, internet 22,22%, televise 18,51%, lainnya seperti
radio, pameran dan baliho sebanyak 7,40%. Walaupun diketahui media promosi
tertinggi melalui media cetak. Namun bagi pihak yang mempunyai gawe atau
penyelenggara lebih menyukai pemasangan baliho dan spanduk spanduk.
Senin, 18 Juni 2012
Langganan:
Postingan (Atom)