Di hadapan para CEO di acara 100 CEO Forum 2016 yang
berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis,
(24/11/2016), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku
belum puas dengan program Kredit Usaha Rakyat.
Sebab, kata dia, awalnya program kredit
tersebut berupa kredit mikro dan ritel. Kredit ditujukan untuk sektor
produktif, seperti debitor berupa petani produksi. Namun ternyata tidak
maksimal.
"Fenomena KUR saya sendiri nggak puas,
itu tadinya kredit mikro ada retail, katanya mikro itu untuk petani produksi.
Setelah saya cek ternyata dari periode I 80 berapa gitu, 65 kira-kira itu
mikro. Begitu kita cek ke dalam, yang produksi masih minoritas. Buat saya, ini
aneh," kata Darmin .
Itu sebabnya, agar program KUR efektif,
pada November hingga Desember ini, pemerintah akan mendesain ulang program ini
agar petani dan nelayan dapat memanfaatkan program KUR.
Dengan demikian, KUR tidak hanya dimanfaatkan oleh para pedagang.
Dengan demikian, KUR tidak hanya dimanfaatkan oleh para pedagang.
Namun, Darmin belum bisa menjelaskan lebih
detail terkait perubahan apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mensukseskan
program.
"Pedagang kan memang rakyat kita, tapi
jangan lebih banyak. Intinya bukan berapa persennya, bisa saja jumlah ditambah,
tapi yang paling penting mah produksi. Bunga mah gampang deh nanti. Kita akan
bikin, dan akan ada mikronya. Artinya, dan itu selalu berbeda dalam plafonnya,
mikro itu 15 juta aja. untuk pedagang itu kan faktanya lebih besar," kata
Darmin.