Minggu, 26 Februari 2012
Pelatihan Manajemen Retail
Dalam usaha retail baik itu perseorangan maupun badan usaha, perlu adanya pembenahan pembenahan menurut kebutuhan dan skala usaha tersebut. Kebutuhan menaikkan omzet dan keuntungan usaha, peningkatan efektivitas dan efisiensi usaha merupakan hal yang mendapatkan perhatian dalam usaha retail. Latar belakang tersebut Kadin akan menyelenggarakan pelatihan manajemen retail bagi warung, kois, toko, mini market. Pelatihan akan dilaksanakan besok pada Rabu-Kamis 28-29 Maret 2012 jam 09.00 - 15.00. Biaya mengikuti pelatihan ini selama dua hari Rp 300.000,- Bagi yang berminat dapat langsung mendaftar atau hubungi Sekretariat Kadin Jawa Tengah Jl. Imam Bonjol 160 Semarang Telpon 024-3561464 atau email : info@kadinjateng.com
Penjaminan Kredit UKM Melalui PPKD
Sudah saatnya Indonesia mempunyai Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah ( PPKD ) demikian ungkap Kenichi Tamagaki dari JICA pada saat sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan No 99/PMK.010/2011 tentang Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit di hotel Quest Semarang. Dalam acara tersebut dipaparkan pengalaman Jawa Timur membentuk PPKD dengan nama Jamkrida Jawa Timur. Kendala yang dihadapi UKM untuk bisa akses kredit ke perbankan karena tidak punya agunan atau agunan yang dimiliki UKM kurang. Sosialisasi tersebut dihadiri pula oleh Hadi Santoso dari komisi III DPRD Jateng. Pembentukan PPKD di Jawa Tengah sudah selayaknya segera dibuat mengingat lebih dari 6,2 juta UMKM di Jawa Tengah yang belum bankable namun mempunyai kelayakan usaha yang layak perlu mendapatkan uluran. PPKD sesuai Permen tersebut dapat meningkatkan jumlah UKM yang dijamin. Sehingga lebih meluas kepada masyarakat di daerah yang mempunyai usaha mikro kecil. dengan demikian dampak sosial ekonominya untuk pemberdayaan ekonomi rakyat dan penciptaan lapangan kerja yang meluas di daerah.
Senin, 20 Februari 2012
Curah Pendapat Klaster
Sering mutasinya pejabat dilingkungan SKPD berdampak pada penyesuaian kembali visi dan misi pengembangan ekonomi wilayah melalui pendekatan klaster. Demikian ungkap Nur Isdarmawan dalam acara Curah Pendapat Klaster di Kantor Bappeda Senin 20 Februari 2012. Disampaikan pula pengalaman di daerahnya bahwa keaktifan anggota klaster sangat mempengaruhi pula kinerja pengembangan ekonomi lokal melalui klaster. Disampaikan pula pembahas dari UKSW Prof Supramono apakah pendekatan klaster tersebut dapat menjadi hal yang ampuh dalam pengembangan ekonomi lokal. Penyakit klaster yang telah diketahui adalah adanya persaingan usaha dalam klaster itu sendiri. Dari pertemuan yang berjalan selama 5 jam tersebut menghasilkan kesepakatan antara lain:
- Klaster masih dipercaya sebagai pendekatan dan semua stake holders komitmen.
- Pemilihan klaster harus berbasis produk unggulan sebagai lokomotif pembangunan daerah.
- Perlu road map dan panduan pengembangan klaster yang dipakai acuan sesuai kondisi daerah.
- Perlu pengutan kelembagaab pada level penentu kebijakan, pelaksanaan usaha seperti Forum Rembug Klaster dan lembaga pendamping Fedep dan BDS.
- Perlu kegiatan monitoring dan evaluasi.
Langganan:
Postingan (Atom)