Sering mutasinya pejabat dilingkungan SKPD berdampak pada penyesuaian kembali visi dan misi pengembangan ekonomi wilayah melalui pendekatan klaster. Demikian ungkap Nur Isdarmawan dalam acara Curah Pendapat Klaster di Kantor Bappeda Senin 20 Februari 2012. Disampaikan pula pengalaman di daerahnya bahwa keaktifan anggota klaster sangat mempengaruhi pula kinerja pengembangan ekonomi lokal melalui klaster. Disampaikan pula pembahas dari UKSW Prof Supramono apakah pendekatan klaster tersebut dapat menjadi hal yang ampuh dalam pengembangan ekonomi lokal. Penyakit klaster yang telah diketahui adalah adanya persaingan usaha dalam klaster itu sendiri. Dari pertemuan yang berjalan selama 5 jam tersebut menghasilkan kesepakatan antara lain:
- Klaster masih dipercaya sebagai pendekatan dan semua stake holders komitmen.
- Pemilihan klaster harus berbasis produk unggulan sebagai lokomotif pembangunan daerah.
- Perlu road map dan panduan pengembangan klaster yang dipakai acuan sesuai kondisi daerah.
- Perlu pengutan kelembagaab pada level penentu kebijakan, pelaksanaan usaha seperti Forum Rembug Klaster dan lembaga pendamping Fedep dan BDS.
- Perlu kegiatan monitoring dan evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar