original styles
Vasque Shoes

Minggu, 28 Maret 2010

Manajemen Arus Kas


Bagi kebanyakan UKM, manajemen keuangan sama dengan manajemen arus kas. Perhatian dalam usaha adalah bagaimana mempertahankan modal kerja yang cukup untuk menerima pesanan, menyeimbangkan kas untuk pembelian bahan, membayar tenaga kerja dan biaya biaya yang mendukung usaha serta penerimaan atas penjualan. Tidak semua UKM membuat suatu laporan keuangan, termasuk neraca keuangan. Pentingnya laporan neraca keuangan bisa berbeda beda anatara suatu usaha dengan usaha yang lain. Hal ini terungkap dalam program bimbingan usaha bagi UMKM yang diselenggarakan pertengahan Maret lalu dengan nara sumber dari Princewaterhouse Cooper.

Ada beberapa tips dari peserta kepada peserta lainnya dalam upaya mengelola arus kas nya yaitu dengan jalan meminta kepada pembeli untuk memberikan pembayaran dimuka atau semacam DP nya. Kedua, meminta tempo pembayaran kepada pemasok bahan. Namun demikian strategi tersebut tergantung dengan hubungan antara pembeli dan pemasok bahan.

Perihal penggunaan modal dari pinjaman, salah satu peserta mengungkapkan bahwa UKM enggan meminjam dari perbankan dikarenakan antara lain :

· Usahanya belum cukup stabil untuk memenuhi kewajiban angsuran.

· Bunga pinjaman masih dirasa terlalu tinggi.

· Prosedur pinjaman terlalu lama

· Pinjaman terbatas terhadap nilai jaminan.

Disamping itu juga ada peserta yang menyampaikan berbagai alternative pembiayaan, hal ini menunjukkan masih banyak UKM tidak memiliki informasi yang tepat.

Selasa, 02 Maret 2010

Profil Jawa Tengah

Jawa tengah secara administrative terbagi menjadi 26 Kabupaten dan 6 Kotamadia. Jumlah penduduk pada tahun 2007 sebesar 32.380.279 jiwa atau sekitar 14% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah penduduk perempuan lebih besar (16.316.157 jiwa) dibandingkan dengan jumlah penduduk laki laki (16.064.122 jiwa). Secara rata rata kepadatan penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 995 jiwa setiap kilometer persegi.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2007 sebesar 5,46%. Menurut data PDRB pada tahun 2007, sector industri pengolahan memberikan kontribusi paling tinggi terhadap kondisi perekonomian dibandingkan dengan sector lainnya yaitu sebesar 31,97% di ikuti sector perdagangan, hotel, restaurant sebesar 21,30%. Kemudian sector pertanian sebesar 20,03%. Rata rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah selama tahun 2005 – 2007 menunjukkan pertumbuhan positif di semua sector. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sector pertambangan dan galian yaitu sebesar 10,72%.

UMKM sector pertanian di Jawa Tengah terdiri dari sector tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Masing masing UMKM di sector pertanian ini mampu menghasilkan produknya ; sector tanaman pangan mampu menghasilkan 4.141.029,59 ton, sector perkebunan mampu menghasilkan 809.866,16 ton, sector peternakan mampu menghasilkan 126.666.600 ekor dan sector perikanan mampu menghasilkan 223.754,24 ton. Diluar sector pertanian Jawa Tengah terdapat 2.347.982 unit usaha berskala UMKM. Berdasarkan sector usahanya jumlah UMKM tersebut tersebar pada sector industri sebanyak 870.618 unit usaha (37,08%) di ikuti sector perdagangan sebanyak 711.763 unit usaha (30,31%), sector jasa sebanyak 534.435 unit usaha (22,76%), sector angkutan sebanyak 228.668 unit usaha (9,74%) dan sector pariwisata sebanyak 2.468 unit usaha (0,11%).